7 Legenda dan Mitos seputar Gerhana Matahari dari seluruh Dunia
Masyarakat Indonesia menikmati gerhana matahari cincin yang jarang terjadi. Fenomena gerhana matahari terjadi ketika bulan melintasi antara bumi dan matahari dan menghalangi cahayanya.
Zaman dahulu, orang-orang cenderung menggunakan penjelasan gaib. Dalam catatan sejarah muncul berbagai mitos terkait gerhana matahari dari berbagai penjuru dunia mulai dari Yunani Kuno sampai Viking.
Di Indonesia, ada legenda Bathara Kala yang memakan matahari sehingga terjadi gerhana matahari. Sebagai solusi, masyarakat tempo doeloe membunyikan bermacam perangkat agar si raksasa jahat itu beranjak pergi.
Ternyata, legenda serupa muncul di berbagai budaya. Esensinya pun mirip, yakni matahari di makan suatu makhluk ketika ada gerhana matahari.
Namun, tak semua legendanya seram. Malah ada masyarakat yang saling memaafkan ketika gerhana terjadi.
Usai menikmati gerhana matahari cincin, berikut kompilasi 7 legenda dan mitos gerhana matahari dari berbagai penjuru dunia.
1. Ulah Dewa Zeus
Penyair Yunani Kuno bernama Arkhilokhos dari abad 7 SM berkata gerhana matahari merupakan teror dari Dewa Zeus. Saat itu ada gerhana di pulau Paros, Yunani.
“Tidak ada lagi di dunia yang dapat mengejutkan saya. Sebab Zeus, sang bapak dari Olimpus, telah mengubah tengah hari menjadi malam yang hitam dengan cara menahan cahaya dari matahari, dan sekarang teror gelap berada di atas umat manusia. Segalanya bisa saja terjadi,” tulisnya seperti dikutip BBC.
Kini, Pulau Paros menjadi tujuan wisata populer di Yunani.
2. Hewan Makan Matahari
Yang paling populer tentunya kasus hewan makan matahari. Catatan National Geographic, ada banyak mitologi dunia yang mengisahkan hal ini.
Di Korea, seekor anjing disebut berusaha memakan matahari. Di Vietnam, pelakunya malah katak atau kodok.
Menurut Britannica, legenda Choctaw menyebut ada tupai hitam yang ingin memakan mathara.
Smithsonian juga menyebut ada legenda yang menyebut ada Kelelawar Abadi atau Jaguar Langit yang memakan matahari sebagai pertanda akhir dunia. Legenda itu berasal dari masyarakat Apapocuve-Guran di Paraguay Timur dan Brasil Utara.
3. Naga
Tak kalah seru, legenda China menyebut matahari dimakan naga langit. Masyarakat China kuno pun membunyikan berbagai barang agar naga itu kabur.
China telah mencatat fenomena gerhana matahari sejak 4.000 tahun lalu.
Legenda serupa juga muncul di kisah rakyat Armenia. Menurut Smithsonian, gerhana matahari terjadi karena ada naga yang ingin memakan matahari dan bulan.
4. Legenda Viking
Lain cerita dengan legenda Viking. Para viking berkata gerhana matahari terjadi karena matahari dan bulan dikejar-kejar oleh sepasang serigala.
Gerhana pun terjadi ketika salah satu serigala itu berhasil menangkap bulan atau matahari.
5. Lebaran Gerhana
Mitos dari Togo dan Benin lebih unik. Legenda mereka menyebut gerhana terjadi ketika matahari dan bulan sedang berkelahi.
Dilansir BBC, legenda itu berasal dari masyarakat Batammaliba. Masyarakat pun berharap matahari dan bulan berhenti bertikai.
Dan bagaikan lebaran, masyarakat malah memakai momen gerhana ini untuk saling memaafkan.
6. Matahari dan Bulan Diserang Ular
Legenda masyarakatn dari suku timur Bolivia, matahari dan bulan adalah kakak beradik. Gerhana matahari terjadi karena mereka berdua diserang oleh ular-ular langit.
Kedatangan gerhana pun disebut mengancam umat manusia karena dikira menandakan bencana.
7. Dewa Wisnu
Menurut mitologi Hindu, gerhana terjadi karena ada kepala tanpa tubuh yang ingin memakan matahari.
Kepala itu merupakan milik iblis Rahu yang mencuri ramuan keabadian. Matahari dan bulan melihat tindakan Rahu dan melaporkannya pada Dewa Wisnu.
Sebelum Rahu bisa menenggak ramuan itu, Wishnu memenggal kepalanya. Akibat kesal Rahu terus mengejar matahari dan bulan untuk dimakan.
Namun, kepala itu selalu gagal menelan bulan dan matahari karena tidak memiliki tenggorokan.
Source : Liputan6.com