Film 22 Menit, Nuansa Mencekam Pemburuan Sang Teroris
Jakarta di pagi hari selalu memiliki kisah yang sama. Kemacetan lalu lintas, kesibukan di tepi jalan hingga di dalam gedung penantang langit. Suasana inilah yang digambarkan dalam pembuka film garapan Eugene Panji dan Myrna Paramita, 22 Menit.
Dengan seragam dan atribut lengkap, polisi lalu lintas bernama Firman (Ade Firman) tampak bertugas di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Sesuai arahan rekannya, Firman diminta mengatur kendaraan yang terperangkap kemacetan.
Baru berjalan lima hingga sepuluh langkah menuju lokasi, tiba-tiba, “Duaaaarr!!!” terdengar dentuman keras di perempatan jalan protokol tersebut. Seketika, Jakarta, 14 Januari 2016, terasa mencekam.
Ibu Kota dipenuhi tangisan dan teriakan, belum lagi mayat yang bergelimpangan. Dari lokasi berbeda, AKBP Ardi (Ario Bayu) dan sejumlah pasukan anti terorisme dari kepolisian bersiap melumpuhkan pelaku terorisme dengan senjata lengkap. Perburuan sepanjang 22 Menit pun dimulai.
Itulah sekilas cerita yang tersirat dari film 22 Menit. Sebelum memulai proses syuting, Ario Bayu sebagai pemeran utama mendapat pelatihan khusus dari tim kepolisian. Latihan tersebut dilakukan selama kurang lebih satu bulan.
Pelatihan ini amat penting karena selama syuting berlangsung, senjata yang digunakan untuk melumpuhkan para teroris merupakan senjata api asli. Udah nonton filmnya belum nih gaes ?
Sumber : www.liputan6.com