Ini alasan sehat untuk membuka jendela kamar di pagi hari
Melansir New York Post, Minggu (21/10/2018), studi baru menunjukkan bahwa jika Anda tidak membuka tirai jendela di pagi hari, kemungkinan jatuh sakit bisa lebih besar.
Sinar matahari di pagi hari mampu membunuh bakteri penyebab penyakit yang hidup dalam debu. Sementara itu, kondisi yang lebih gelap malah membuat mereka berkembang.
Temuan yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Microbiome itu juga memperingatkan masalah yang muncul di kantor tanpa jendela.
“Manusia menghabiskan sebagian besar waktu di dalam ruangan, di mana paparan partikel debu yang membawa bakteri, termasuk patogen yang dapat membuat kita sakit, tidak dapat dihindari,” ujar pimpinan studi Ashkaan Fahimipour.
Jadi, bangunan atau rumah yang ditempati berperan penting dalam menentukan kesehatan seseorang. “Penting untuk memahami fitur bangunan yang kita tempati, mempengaruhi ekosistem debu dan bagaimana ini dapat mempengaruhi kesehatan kita,” ujar Fahimipour.
Tim di University of Oregon, Amerika Serikat, melakukan penelitian dengan menciptakan sebelas kamar miniatur.
Kamar-kamar itu identik satu sama lain dan ditempatkan di berbagai tingkat cahaya. Setelah 90 hari, ruangan gelap memiliki jumlah bakteri dua kali lipat banyaknya.
“Kami berharap bahwa dengan pemahaman lebih lanjut, kami bisa merancang akses ke sinar matahari di gedung-gedung seperti sekolah, kantor, rumah sakit, dan rumah tinggal dengan cara yang mengurangi risiko infeksi akibat ditularkan oleh debu,” kata Fahimipour menambahkan.
Jadi bagi Anda yang terbiasa bangun tidur dalam kamar gelap gulita, mulai sekarang coba biasakan untuk mengangkat tirai dan membuka jendela. Meskipun menyilaukan mata, nyatanya sinar matahari pagi memang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan kita.
www.merdeka.com