Tips Pilih Pasta Gigi yang Tepat dan Aman Untuk Si Kecil
Perawatan mulut anak perlu diperhatikan bahkan sebelum gigi pertama tumbuh. Ketika seorang anak telah memiliki gigi, orangtua perlu menaruh perhatian lebih dalam menjaga kebersihannya lewat menyikat gigi menggunakan pasta gigi. Hal itu perlu dilakukan demi menjaga gigi anak tidak mengalami masalah, seperti gigi berlubang di kemudian hari.
Anak yang belum memiliki gigi tentu belum bisa diberikan sikat gigi dan pasta gigi. Namun Eka berpendapat, orangtua sudah bisa membiasakan anak untuk “menyikat gigi” dengan cara memasukkan kain kasa atau silikon ke mulutnya sebagai transisi ke sikat gigi halus.
Lalu saat sudah tumbuh gigi, perhatian orangtua perlu dipusatkan pada sikat dan pasta gigi. Sayangnya, masih banyak orangtua yang ragu saat memilih pasta gigi yang aman bagi si kecil. Terutama dalam pemilihan bahan pasta gigi berfluoride yang sering dipercaya berbahaya bagi si kecil jika tertelan. Pasta gigi berfluoride aman digunakan sejak gigi pertama tumbuh untuk mencegah gigi berlubang.
Orangtua tidak perlu menunggu anak bisa berkumur untuk menggunakan pasta gigi berfluoride karena jika digunakan sesuai panduan takaran, jumlahnya terpantau dan aman tertelan.
Mengutip rekomendasi ADA (American Dental Association), untuk usia 0-3 tahun: sebesar biji beras (0,1 mg, 2 kali sehari). Sedangkan 3 tahun ke atas adalah sebesar biji jagung (0,25 mg, 2 kali sehari). Sementara dosis fluoride per harinya, ialah 0,05 mg/kg/hari, dosis optimal anak usia 1 tahun berat 10 kg: 10 x 0,05 mg = 0,5 mg dan jika tertelan pasta gigi sesuai takaran 2x sehari: 2 x 0,1 mg = 0,2 mg.
Pasta gigi dengan hydroxyapatite, memiliki manfaat memperbaiki permukaan gigi yang mulai melemah, sehingga dapat digunakan sejak awal gigi anak tumbuh sebagai pendamping pasta gigi berfluoride.
Artikel selengkapnya di: https://www.suara.com