Cokelat Miliki Efek lebih Baik Dibanding Obat Sirup dalam Meredakan Batuk
Dilansir dari her, berdasar percobaan terbaru diketahui bahwa cokelat lebih baik dalam meringankan batuk dibanding obat batuk sirup. Hal ini diungkapkan oleh Professor Alyn Morice kepala bagian kardiovaskular dan respiratori di University of Hull.
Dalam penelitian yang dilakukannya, Professor Morice menyebut bahwa obat-obatan yang mengandung kokoa memiliki efek lebih baik dibanding sirup obat batuk biasa. Hal ini membuktikan efek menenangkan batuk yang dimiliki oleh cokelat ini.
Hasil ini diketahui usai dilakukan percobaan terhadap 163 pasien yang turut serta sebagai pastisipan. Dari hasil percobaan ini, diketahui bahwa orang-orang yang diberi pengobatan dengan bahan dasar cokelat menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam dua hari.
Manfaat cokelat dalam mengobati batuk ini bukanlah hasil pertama yang dipublikasikan. Sebelumnya, peneliti dari Imperial College di London menemukan bahwa theobromin yang dikandung oleh kokoa memiliki efek yang lebih baik dalam meredakan batuk.
Profesor Morice menjelaskan bahwa pengobatan menggunakan cokelat ini menunjukkan mampu mengurangi frekuensi batuk yang dialami pasien. Selain itu, cokelat ini juga mampu mengatasi masalah tidur selama 48 jam.
Peneliti percaya bahwa hal ini terjadi karena kokoa memiliki sifat demulsen. Hal ini berarti bahwa kokoa ini lebih lengket dan kental dibanding obat batuk standard.
“Efek demulsen ini menjelaskan mengapa madu dan lemon serta jenis sirup manis lain dapat berguna. Namun pada cokelat, yang terjadi adalah lebih dari itu,” jelas Morice.
Walaupun cokelat atau kokoa bermanfaat dalam meredakan batuk, namun tak semua jenis cokelat mampu membantu meredakan batuk ini.
“Minum cokelat panas tidak akan memiliki efek yang sama dengan dalam bentuk batangan. Pasalnya, dalam bentuk ini (cokelat) tidak bersentuhan cukup lama dengan tenggorokan untuk membentuk sebuah lapisan perlindungan,” jelas Morice.
“Mengisap sebatang cokelat secara perlahan dapat melegakan tenggorokan, namun bisa jadi itu karena kandungan cokelat yang berpadu dengan resep lain pada obat yang membuatnya menjadi efektif,” tandasnya.
www.merdeka.com