Halloween, Lebih Ramai di Negara Timur
Meski nggak familiar di Indonesia, kalian pastinya tahu ‘kan soal tradisi populer yang dirayakan tiap tanggal 31 Oktober? Yup, Halloween! Berawal dari Amerika Serikat, perayaan Halloween yang diwarnai dengan banyaknya dekorasi dan kostum menyeramkan atau anak-anak berkeliling sambil bersaut ‘Trick or treat‘, kini jadi fenomena dunia. Ya meskipun ada negara-negara yang terang-terangan menolak tradisi Halloween karena bertentangan dengan keyakinan maupun kultur lokal, popularitas global dari ‘hari menyeramkan’ ini jelas tidak terbantahkan.
Tahukah kalian, bukan Amerika Serikat atau negara-negara Eropa lho yang paling ‘total’ dalam merayakan Halloween. Nggak disangka-sangka, ternyata Halloween justru paling meriah dirayakan di Jepang! Totalitas negeri Sakura dalam merayakan Halloween ini terbilang unik dan merupakan fenomena baru. Pasalnya, baru beberapa tahun lalu terjadi penolakan besar-besaran lho terhadap tradisi Halloween yang dianggap ‘serangan asing’ dari Amerika Serikat. Tapi di tahun 2017 ini, sebagaimana dilansir dari QZ, bisnis dan komersialisasi Halloween di Jepang mencapai angka yang fantastis sampai US$ 1 miliar!
Apa ya kira-kira yang menyebabkan perubahan drastis itu?! Bagi yang penasaran, yuk simak bareng ulasan spesial Halloween Hipwee News & Feature ini!
Awal tahun 2000an, perayaan Halloween di Jepang masih dipandang sebagai event-nya orang asing yang suka memakai konstum dan berpesta ria di subway atau tempat publik lain
Bahkan ada program khusus yaitu potongan harga tiket bagi siapapun yang berdandan dan mengenakan kostum Halloween
Perayaan yang tadinya dilabeli asing bahkan kini punya ciri khas ke-Jepang-annya sendiri. Kalau Halloween di AS didominasi warna oranye, di Jepang, ungu justru jadi warna dominan lho
Kenapa ungu?! Ternyata selain emang melambangkan penyihir atau mantra, warna ungu juga erat kaitannya dengan makanan khas Jepang : ubi ungu!
Halloween yang sebenarnya identik dengan kultur perayaan ala Amerika Serikat atau negara-negara Barat, ternyata menemukan tempat tersendiri di Jepang. Mungkin sedikit berbeda dengan perayaan di AS yang lebih diasosiasikan sebagai tradisi keluarga, Halloween di Jepang lebih tepat digambarkan sebagai keberhasilan pelaku bisnis ‘menjual’ hari spesial ini jadi event yang harus dirayakan. Ya sah-sah aja sih, toh akhirnya Jepang juga banyak diuntungkan kok dengan meledaknya perayaan Halloween karena menarik peluang ekonomi dan bahkan sampai pengembangan pariwisata.
Sumber: Hipwee