SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA
Hari ini, 91 tahun yang lalu, 28 Oktober 1928 tepat hari kedua konggres pemuda yang dilaksankan di gedung Oost Java (sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat), sekelompok pemuda dari berbagai suku, bangsa, agama, ras dan organisasi yang berbeda menyatukan visi dan misi mereka, bahwa meskipun mereka berbeda, tapi tetap sama dan satu.
Bertempat di rumah pondokan atau asrama pelajar/mahasiswa milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie Kok Liong. Gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, kini gedung itu diabadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda. Para pemuda Indonesia kala itu membacakan hasil konggres, yang lebih dikenal sebagai SUMPAH PEMUDA.
Adapun isi dari sumpah itu adalah :
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda ini menjadi salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran dalam berkebangsaan. Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Kini…., setelah 91 tahun, ketika Indonesia banyak diguncang dengan berbagai isyu yang mengancam perpecahan bangsa. Indonesia tidak gentar, karena Indonesia yakin seperti apapun perbedaannya, kita tetap satu. Satu tumpah darah yang sama, tanah air Indonesia. Satu bangsa yang sama, Indonesia, Dan satu bahasa, Bahasa Indonesia.
Sebagai pemuda Indonesia, motor penggerak dengan amunisi yang produktif, mari kita jaga persatuan dan kesatuan. Pemuda adalah harapan bangsa. Dipundaknya… Dipikul masa depan Indonesia. Mari kita bawa Indonesia menjadi negara Maju, yang kaya dengan keanekaragaman dan satu dalam ikatan persaudaraan.
“SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA”
Penulis : Ikke Wijayanti diambil dari berbagai sumber